Kamis, 24 Mei 2012

Kerahmatan Dalam Ajaran صلى الله عليه وسلم


((وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين ))
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (QS: Al-Anbiya: 107)
  1. Rosululloh sebagai rahmatan lil ‘alamin
Dalam ayat ini ALLOH تَعَالَى menyatakan bahwa Dia telah mengutus nabi Muhammad sebagai rahmat untuk seluruh alam, barang siapa mau menerima rahmat dan mensyukurinya (dengan mengimaninya dan mentaatinya) niscaya dia akan bahagia di dunia dan di akhirat namun sebaliknya, barangsiapa yang menolak dan ingkar niscaya ia akan merugi lagi celaka di dunia, terlebih di akhirat kelak ( Ibnu Katsir ).
  1. Hanya orang beriman yang mendapatkan rahmat di dunia dan di akhirat
Yang menjadi perhatian kita kali ini adalah bahwa rosululloh dan apa yang dibawa beliau merupakan rahmat yang ALLOH تَعَالَى turunkan untuk seluruh makhluq yang ada di jagat raya ini, maka secara otomatis ini akan menjadi sifat yang akan dimiliki oleh orang-orang yang mengemban dakwah beliau dan mereka yang mengikuti rosululloh dengan sebenar-benarnya, demikianlah sifat ahlussunnah wal jama’ah –sebagai pengikut nabi yang baik- keberadaanya akan senantiasa dinanti oleh orang-orang yang beriman, yang selalu mengedepankan apa yang datang dari ALLOH تَعَالَى dan rosulNya dari pada hawa nafsunya, orang-orang yang masih sehat fithrohnya, ALLOH تَعَالَى befirman:
يا أيها الذين آمنوا لا تقدموا بين يدي الله ورسوله واتقوا الله إن الله سميع عليم
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului ALLOH dan rosulNya, bertakwalah kepada ALLOH, sungguh ALLOH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Hujurat: 1)
Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama’ tafsir bahwa makna ayat ini adalah janganlah kamu mendahulukan sesuatu apapun, baik berupa perkataan maupun perbuatan dari pada ALLOH dan rosulNya (Ibnu Utsaimin)
ALLOH تَعَالَى berfirman dalam mensifati Al-Quran:
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاء وَاَلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانهمْ وَقْر وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَان بَعِيد
Katakanlah (Muhammad) Al-Quran adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan Al-Quran itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh. (QS. Fushshilat:44).
Demikianlah sifat yang dibawa oleh ajaran nabi Muhammad, akan menjadi rahmat untuk orang-orang yang beriman, dan akan hilang sifat tesebut dari orang-orang yang tidak beriman bahkan akan menjadi sebaliknya.
  1. Kerahmatan nabi dan dakwahnya
Hal yang perlu diperhatikan pula bagi para pengemban ajaran nabi, atau siapa saja yang hendak menyampaikan kebenaran dari nabi, sudah seharusnya bagi kita untuk memahami bagaimana akhlaq nabi dalam keseharian beliau maupun cara beliau ketika menyampaikan sebuah kebenaran, karena hal ini lah yang sangat berpengaruh dalam proses penyampaian kebenaran kepada orang yang kita sampaikan kebenaran padanya supaya orang tersebut mau menerima dengan legowo. ALLOH تعالى berfirman:
وإنك لعلى خلق عظيم
"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung". [QS. Al-Qalam 68 : 4 ]
ALLOH تعالى mengambarkan rosulullah SAW juga dengan sifat ramah dan lemah-lembut,
Firman Allah تعالى :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerana itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." )QS. Ali Imran :159 (
Allah تعالى juga menggambarkan Beliau SAW dengan sifat kasih-sayang dan santun terhadap orang-orang yang beriman, Allah SWT berfirman:
لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيم
"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman." [QS. At-Taubah 9:128]
Dan Rasul SAW sendiripun memerintahkan untuk berlaku lemah-lembut dan menganjurkannya.
Beliau SAW bersabda yang artinya:
"Hendaklah kamu memudahkan dan jangan kamu menyulitkan, dan sebarkanlah olehmu berita gembira dan jangan kamu membuat orang lari (darimu)." ( HR. Al-Bukhori: 69).
Demikianlah nabi memerintahkan kepada para pengemban dakwah nabi supaya mereka bersifat searif mungkin, memudahkan tidak menyulitkan, agar orang yang hendak kita ajak ke jalan yang benar tidak lari dari kebenaran yang kita bawa hanya dikarenakan sifat kita yang tidak bijaksana, terlebih apabila dakwah tersebut bersifat nahyi munkar (seperti melarang dari berbuat bid’ah), karena ibaratnya kita memberikan makanan enak kepada orang yang sedang sakit (karena orang yang melakukan pelanggaran syari’at pada hakekatnya sedang sakit) yang tidak nafsu makan, seenak apapun makanan yang kita bawa akan ditolak, jadi langkah yang kita tempuh adalah dengan mengobati penyakit tersebut terlebih dahulu secara perlahan kita ambil hatinya dengan akhlaq yang mulia, supaya dia mau meminum obat yang kita bawa bila perlu kita bawakan untuknya obat dengan rasa jeruk. Demikianlah petunjuk nabi dalam hidup dan dakwah beliau, Maha Benar ALLOH تعالى atas segala firmannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

الزائرون

Pages

Comments

Recent Post

Slider(Do not Edit Here!)

Navigation (Do not Edit Here!)

Footer Widget 2

Translate

Popular Posts

My Profil

Foto saya
أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

search

Nav menu