((وما
أرسلناك إلا رحمة للعالمين ))
Dan
Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat
bagi seluruh alam (QS: Al-Anbiya: 107)
- Rosululloh sebagai rahmatan lil ‘alamin
Dalam
ayat ini ALLOH تَعَالَى
menyatakan bahwa
Dia telah mengutus nabi Muhammad sebagai rahmat untuk seluruh alam,
barang siapa mau menerima rahmat dan mensyukurinya (dengan
mengimaninya dan mentaatinya) niscaya dia akan bahagia di dunia dan
di akhirat namun sebaliknya, barangsiapa yang menolak dan ingkar
niscaya ia akan merugi lagi celaka di dunia, terlebih di akhirat
kelak ( Ibnu Katsir ).
- Hanya orang beriman yang mendapatkan rahmat di dunia dan di akhirat
Yang
menjadi perhatian kita kali ini adalah bahwa rosululloh dan apa yang
dibawa beliau merupakan rahmat yang ALLOH تَعَالَى
turunkan untuk
seluruh makhluq yang ada di jagat raya ini, maka secara otomatis ini
akan menjadi sifat yang akan dimiliki oleh orang-orang yang mengemban
dakwah beliau dan mereka yang mengikuti rosululloh dengan
sebenar-benarnya, demikianlah sifat ahlussunnah
wal jama’ah
–sebagai pengikut nabi yang baik- keberadaanya akan senantiasa
dinanti oleh orang-orang yang beriman, yang selalu mengedepankan apa
yang datang dari ALLOH تَعَالَى
dan rosulNya
dari pada hawa nafsunya, orang-orang yang masih sehat fithrohnya,
ALLOH تَعَالَى
befirman:
يا
أيها الذين آمنوا لا تقدموا بين يدي الله
ورسوله واتقوا الله إن الله سميع عليم
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului ALLOH dan
rosulNya, bertakwalah kepada ALLOH, sungguh ALLOH Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui (QS. Al-Hujurat: 1)
Sebagaimana
yang dikatakan oleh para ulama’ tafsir bahwa makna ayat ini adalah
janganlah kamu mendahulukan sesuatu apapun, baik berupa perkataan
maupun perbuatan dari pada ALLOH dan rosulNya (Ibnu Utsaimin)
ALLOH
تَعَالَى
berfirman dalam
mensifati Al-Quran:
قُلْ
هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاء
وَاَلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي
آذَانهمْ وَقْر وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى
أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَان
بَعِيد
Katakanlah
(Muhammad) Al-Quran adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang yang
beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada
sumbatan, dan Al-Quran itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka
itu seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh. (QS.
Fushshilat:44).
Demikianlah
sifat yang dibawa oleh ajaran nabi Muhammad, akan menjadi rahmat
untuk orang-orang yang beriman, dan akan hilang sifat tesebut dari
orang-orang yang tidak beriman bahkan akan menjadi sebaliknya.
- Kerahmatan nabi dan dakwahnya
Hal
yang perlu diperhatikan pula bagi para pengemban ajaran nabi, atau
siapa saja yang hendak menyampaikan kebenaran dari nabi, sudah
seharusnya bagi kita untuk memahami bagaimana akhlaq nabi dalam
keseharian beliau maupun cara beliau ketika menyampaikan sebuah
kebenaran, karena hal ini lah yang sangat berpengaruh dalam proses
penyampaian kebenaran kepada orang yang kita sampaikan kebenaran
padanya supaya orang tersebut mau menerima dengan legowo.
ALLOH تعالى
berfirman:
وإنك
لعلى خلق عظيم
"Dan
sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung".
[QS. Al-Qalam 68 : 4 ]
ALLOH
تعالى
mengambarkan
rosulullah SAW juga dengan sifat ramah dan lemah-lembut,
Firman Allah تعالى :
Firman Allah تعالى :
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ
وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ
لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا
عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ
اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerana itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."
)QS. Ali Imran :159 (
Allah
تعالى
juga
menggambarkan Beliau SAW dengan sifat kasih-sayang dan santun
terhadap orang-orang yang beriman,
Allah SWT berfirman:
لَقَدْ
جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ
عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ
عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ
رَّحِيم
"Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang
beriman." [QS.
At-Taubah 9:128]
Dan
Rasul SAW sendiripun memerintahkan untuk berlaku lemah-lembut dan
menganjurkannya.
Beliau SAW bersabda yang artinya:
"Hendaklah kamu memudahkan dan jangan kamu menyulitkan, dan sebarkanlah olehmu berita gembira dan jangan kamu membuat orang lari (darimu)." ( HR. Al-Bukhori: 69).
Beliau SAW bersabda yang artinya:
"Hendaklah kamu memudahkan dan jangan kamu menyulitkan, dan sebarkanlah olehmu berita gembira dan jangan kamu membuat orang lari (darimu)." ( HR. Al-Bukhori: 69).
Demikianlah
nabi memerintahkan kepada para pengemban dakwah nabi supaya mereka
bersifat searif mungkin, memudahkan tidak menyulitkan, agar orang
yang hendak kita ajak ke jalan yang benar tidak lari dari kebenaran
yang kita bawa hanya dikarenakan sifat kita yang tidak bijaksana,
terlebih apabila dakwah tersebut bersifat nahyi
munkar (seperti
melarang dari berbuat bid’ah),
karena ibaratnya
kita memberikan makanan enak kepada orang yang sedang sakit (karena
orang yang melakukan pelanggaran syari’at pada hakekatnya sedang
sakit) yang tidak nafsu makan, seenak apapun makanan yang kita bawa
akan ditolak, jadi langkah yang kita tempuh adalah dengan mengobati
penyakit tersebut terlebih dahulu secara perlahan kita ambil hatinya
dengan akhlaq yang mulia, supaya dia mau meminum obat yang kita bawa
bila perlu kita bawakan untuknya obat dengan rasa jeruk. Demikianlah
petunjuk nabi dalam hidup dan dakwah beliau, Maha Benar ALLOH تعالى
atas segala
firmannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar